Laman

Rabu, 04 Maret 2009

Surprisingly Singapore's News

Waah, hari ini pulang cepet! Indahnya dunia, gue bisa tenggo (Teng langsung go). Gue pulang dengan bahagia tapi sedikit sedih karena sendirian. Temen2 gue pada ga tau ke mana. Tapi, gue malah kesal banget pas udah turun dari angkutan umum di depan gang. HUJAN MENDADAK! DAN LEBAT SEKALI...! Tapi aku mencoba untuk mensyukurinya, meski agak ngeselin soalnya gue lagi bawa buku banyak dan ditenteng di tangan, tambah repot mesti ngeluarin payung. Tapi, akhirnya sampe rumah langsung ganti baju dan gue buka kulkas ada buah favorit (baca: PISANG!). Asiiik, makan pisang dulu sambil ngaso dan nyalain TV. Ga peduli acaranya apa, yang penting ada suara2, tapi kebetulan ada kayak berita KPK yang baru menangkap anggota DPR gara2 korup. Eh, pas nonton, saya tertidur dengan manisnya (HOEEEKK). Nggak! Boong boong. Maksudnya tertidur aja.

Hoaahhhm, sudah jam 5! Oh no. Sore banget tadinya rencana gue mau pulang siang terus ngerjain tugas2 yang ter-postpone. Tapi ya,, udah terjadi. Gue malah kepincut nonton metro tv. (eh, FYI, sekarang Tommy Tjokro udah gak terlalu ganteng deh, gantengan yang satu lagi tuh yang sering di Metro This Morning.. hehe). Nah, di metro tv ini lagi seru2 beritanya. Dari kurang gizi sampe mahasiswa bikin sensasi.

Gue cuma mau cerita tentang David Hartanto Widjaja, tadinya gue cuma baca namanya seliweran si summary news-nya metro tv. Tulisannya pokoknya intinya gini: Abu jenazah David Hartanto Widjaja telah dibawa ke Indonesia oleh keluarganya dari Singapura. Hati gue yang didorong kebodohan otak gue dan sifat gue yang suka panik nggak jelas langsung bertanya2. “Hah? Siapa tuh? Kok abu? Emangnya dia kebakar? Loh, bukannya yang kebakaran itu di Australia ya? Terus namanya Dani deh kalo nggak salah! Nggak ada David2 nya. Aduh, gue kok gatau berita, ah parah banget kan gara2 smansa nih”, begitulah kata hati gue, langsung nyalahin yang lain.

Tapiii, akhirnya ada berita gitu yang dibacakan mbak Kania Sutisnawinata (sekarang dia jadi tambah cantik dan kelihatan tambah muda, kata gue). Ada seorang mahasiswa Indonesia bernama David yang kuliah di Singapura membunuh Profesor Chan blabla (gue lupa), yang merupakan profesornya sendiri. Waaaaaaa! Anak stres nih, kata gue. Terus dikasih liat foto anaknya itu ( si davidnya), ternyata gak jelek di satu foto :P tapi di foto yang lain tampang matematika gitu. Hehehehe. Dan diceritakan bahwa dia menikam sang profesor dengan pisau dari belakang (Huh, dasar main tusuk dari belakang aja nih). Untung Pak Profesor gak mati. Dia udah sehat gitu kata Pak Yayan, orang KBRI untuk Singapura. Untunglah!

Eh, yang mati malah Davidnya. Dia habis membunuh Pak profesor Chan (kalo gak salah lengkapnya Chan Liu Yang), langsung terjun dari lantai empat gedung! Wawaw, kan diliatin ya mayatnya di tv (tapi diburamkan), duh darahnya masih keliatan2 gitu. Parah banget.

Nah, sekarang mari bercerita tentang background2. Kalo emang ada yang baca, pasti bertanya2, emang kenapa dibunuh? Emang dia anak mana dulunya? Emang dia umurnya berapa? Profesor universitas apa? Emang profesor apa? Yaa, pokoknya begitulah.

Jadi begini readers, Profesor Chan Liu Yang (kata “Liu Yang” masih belum bisa dipercaya sepenuhnya) adalah seorang profesor elektronika yang menjadi tenaga pengajar di NTU atau Nanyang Technological Institute, di Singapura. Sementara, David Hartanto Widjaja adalah salah satu civitas akademika dari institute yang sama. David adalah salah satu murid Prof. Chan. David sekarang sudah berada di tingkat akhir masa kuliahnya sebagai mahasiswa NTU jurusan ilmu elektronika (pokoknya tentang elektronika gitu). Umurnya sudah 22 tahun (masih muda, tapi cukup tidak muda buat saya :D).

David sendiri adalah murid yang sangat sangat sangat sangat pintar. Bagi saya pribadi setelah sekilas mengetahui sejarah hidupnya, four thumbs up atau kata “sangat” sampai seribu kali tidak akan cukup untuk menggambarkan kepintaran dia. David adalah salah satu peserta Olimpiade Matematika Internasional tahun 2005 di Meksiko. Tapi, tidak diinformasikan menang atau tidaknya. David adalah alumni SMAK 1 Penabur Jakarta. Hal yang baru saja dilakukannya sangat membuat gempar bekas tempat ia mengenyam pendidikan.

Terdapat beberapa informasi yang didapat berdasarkan penuturan Dimas Yusuf (teman Olimpiade Matematika di Meksiko) dan Pak Achmad Muchlis (guru nya--- eh, emang di sekolah kristen ada gurunya yang selain agama kristen juga ya? Emang boleh?---pertanyaan ini juga berlaku untuk sekolah islam, hindu, budha, dll). Dimas Yusuf bilang bahwa ia benar2 kaget atas tindakan David. Selama ini ia mengenal David bukan orang yang mudah stres dan dia sangat pintar. Jago geometri. Bahkan David bsia dibilang sangat supel dan hobi bercanda. Ia punya banyak nama julukan dari teman2nya. Dan orangnya tidak sombong. Sementara, Pak Achmad Muchlis menyebutkan bahwa David sangat pintar dan pencapaian yang telah ia lakukan adalah sesuatu yang amat membanggakan. Dulu saat masih SMA, ia termasuk siswa populer dan ngetop, lumayan digandrungi karena wajah serta profil dan artikel2 tentangnya sering singgah di majalah sekolah. Prestasinya yang selalu oke membuatnya tambah beken. Pak Achmad bilang, dalam setiap seleksi olimpiade dulu, prestasinya adalah yang paling stabil dari satu seleksi ke seleksi lainnya.

Namun, akhirnya anak gemilang seperti itu yang sebentar lagi akan menyelesaikan studi dan kembali ke tanah air untuk membangun negeri justru pergi dengan cara yang tak terduga dan cukup mengagetkan seluruh kalangan. Alasan ia mencoba melakukan pembunuhan diperkirakan karena Prof. Chan memberikan nilai yang tidak memuaskan bagi David untuk mata kuliahnya. Mungkin sebagai murid yang pintar dan sudah mengenyam kompetisi internasional, nilai B untuk mata kuliah belum lah cukup untuk memuaskan hatinya sebagai jawaban atas jerih payah menyelesaikan tugas sehingga pisau juga bertindak. David maunya A!

Dari redaksi (obsesi jurnalis banget deh): pengajar mungkin ada yang bertindak sepihak dalam memutuskan nilai, tapi tak sedikit pengajar yang juga memberikan nilai karena memang apa yang kita kerjakan belum semaksimal yang kita duga. Anggap aja itu motivasi, dan kalau emang mau ngomel karena gak puas boleh aja sebel tapi jangan dibunuh. Apalagi yang dilakukan David adalah membunuh tenaga pengajar Singapura dan statusnya David orang Indonesia. Waah, berarti otomatis nama Indonesia kebawa2 dong, kak. Jagalah sikap kalo lagi di negara orang, rebel sih nggak apa2, asik kok, tapi kalo kriminil jangan deh.

Beberapa Peristiwa Pembunuhan lain yang lumayan SEREM juga:

-Di Amerika, seorang murid SMA tingkat akhir membunuh guru biologinya sampai kalo nggak salah 6 tusukan. Mengapa? Karena ia ingin masuk harvard, dan di Harvard nilai rapot harus totally A, no B even only one. Dan guru biologi itu memberikan nilai B untuk si siswa ini dalam amat pelajaran biologi padahal pelajaran dia yang lain udah A semua, jadi Harvard menolaknya atas alasan itu. Sehingga obsesi si murid tidak terpenuhi akibat Pak guru biologinya. Waawaw! Serem banget sih, se-obsessed itu. Um, gue diceritain sama guru les gue. Kalo gak salah kejadiannya tahun 2005. Dan sekarang anak itu udah kena hukuman penjara selama 100 tahunan gitu deh.

-Di Amerika juga, tepatnya di Virginia Technological, ada peristiwa seorang mahasiswa cowok (namanya lupa, chang cheng cong gitu deh) dia dari Korea Selatan. Mahasiswa ini menembaki 160 temannya sesama mahasiswa di VT dengan pistol pribadinya. Hal ini ia lakukan akibat ketidak sukaannya akan kehidupan glamor mahasiswa di sana. Yee! Kalo nggak suka kehidupan orang sana ya nggak usah ke sana. Lagian kehidupan orang kan mau kayak gimana urusan dia. (untungnya bukan orang Indonesia ya. Kan malu.. :) eh tapi, korbannya ada 2 orang kalo nggak salah mahasiswa dari Indonesia

4 komentar:

  1. perasaan kalo kita sesebel-sebelnya ama guru masih sabar yee fa.. hehhe

    BalasHapus
  2. eh fajar lagi online. cepet amat ya bacanya. ahaha

    BalasHapus
  3. astaga..
    kl cm gara2 nilai aja sampe ky gtu.. udh berapa guru smansa yg gw serang nih?? :D

    gw ngebayangin kl si david punya guru ky bu nerita, bu eka, bu tari, bu TM, bu dedeh, bu masidah, dll..

    BalasHapus
  4. wahwah elo mah maen perasaan. david mah maen nilai. jangan dicontoh ya rif. itu tidak baik :D

    tapi kalo lo berbuat sama kayak david malah gue bsia memaklumi, soalnya emang gurunya.. hahay

    BalasHapus