Laman

Rabu, 29 Desember 2010

Cerita Anak Bangsa yang Biasa


Random writings of me, it is about me and it can't be said as poet since it was not beautiful lol

Tuan, aku datang ke duniamu
Aku telah datang sejak 17 tahun lalu
Hidup di dunia ini, disayang kedua orang tuaku
Orang tuaku yang penuh kasih meski tak penuh materi

Tuan, aku telah membuat tanda pengenal
Pertanda yang membuat aku resmi menjadi bagian darimu
Bukan begitu?

Tuan, aku merundung, aku bimbang dalam pencarian jati diri
Siapa aku, apa kehebatanku, bagaimana aku mampu menyelami dunia
Bangga dengan anak bangsa, ucapmu selalu begitu
Yang kau banggakan bukan anak bangsa, tetapi sebagian kecil saja

Tuan, aku mungkin rasanya muluk menulis begini untukmu
Kebijakanmu melimpah, sistematis dan terorganisir
Tetapi mana moral pengikutmu, semua orang yang mengimplementasi sistem
Dalam nadi negara ini

Tuan, aku hancur, mereka ambil bagian
Aku tersungkur dalam kebijakan yang telah diatur
Aku terbujur tak tahu mau bilang apa tak tahu mau bagaimana
Aturan jungkir balik, membuatku tak lagi paham
Kau bela aku atau tidak sebenarnya?
Sejak semua kalimat bijaksana merujuk pada kaum muda

Tuan, aku juga salah
Apa iya aku salah? Karena miskin?
Tuan kau bilang kami semua sama, tetapi ada beda, semua tak pernah sama
Tak pernah adil, karena kau bukan Tuhan kau hanya tuanku

Tuan, aku miskin
Tak begitu miskin, cukup mampu membayar sekolah
Ayah dan ibu yang bekerja
Namun tak lagi cukup uang untuk membeli semua sarana
Aku miskin tidak?

Tuan, aku berhak kah atas bantuanmu?
Aku si anak bangsa yang tidak brilian
Aku si anak bangsa yang tidak miskin, tetapi jauh dari kaya
Aku si bocah biasa
Yang justru merasa terkungkung
Aku bisa tuan, kumohon
Kau hanya tak tahu bahwa kau masih tidak adil
Kau hanya tak percaya untuk memberi kesempatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar