Laman

Sabtu, 08 Mei 2010

Seputar “Menculik Miyabi”

Ini sebenernya gue mo post kemaren, tapi gatau internetnya lagi rada odong. Maka jadinya dipost hari ini deh hehee.

Hari ini maxima picture production dijamin lagi senang banget. Tapi ditambah was was juga, itu menurut gue. Kenapa senang? Soalnya project filmnya yang udah sekitar 10 bulan tertunda akhirnya bsia rampung dan mulai rilis di bioskop bioskop di Indonesia. Kenapa was was? Soalnya takut filmnya yang notabene adalah MENCULIK MIYABI bakalan dicekal, bahkan bisa aja didatengin bioskop yang lagi muterin tuh film terus bioskopnya dibakar. Ntar mereka disuruh ganti rugi juga lagi si maxima picturenya, hahaha. Kalimat terakhir berasal dari otak gembel gue. Hehe

Wah jujur aja, hari ini gue agak mantengin acara gossip gara gara film itu. Aku juga suka lho sama Maria Ozawa, karena dia cantik sekali (haha, berasa nggak normal gue). Eh, gak suka deh gue sama beberapa hal dan ini dia beberapa hal tersebut:

::PERTAMA::
Komentar para pembawa acara gossip di sebuah stasiun tv, aelah global tv acaranya obsesi tapi gue lupa pembawa acaranya siapa. Mendengar antusiasme para lelaki akan film tersebut, mereka ngomongnya, “Yah, buat apa sih ditunggu tunggu. Dia kan cuma artis luar, padahal kalau dibandingin sama artis local banyak yang lebih bagus. Terus katanya Miyabi mau berhenti main film porno. Beneran gak yaaa? Liat aja yuuk”, gue setuju sama kalimat yang intinya banyak yang lebih berbakat di Indonesia. Tapi gue nggak suka denger omongan dia yang seolah olah meragukan niat baik orang. (soalnya gue sangat berharap Miyabi jadi orang baik :’) hehe. Terus gue makin sensi pas si pembawa acara bilang, “Yaah eman g sih gue kalah dibanding Miyabi, menang di pinternya doang gue”. WOOOY, KALO LO EMANG PINTER NGGAK USAH PAMER.

::KEDUA::
Sebel banget gue sama Nicky Tirta. Emm nggak sebel banget sih, sebel aja hahaha. Dia pertama bilang pas diwawancara, “wah saya seneng banget bisa main bareng miyabi. Dia favorit saya banget dari dulu, cantik banget. Saya juga sering banget………..”, dia mulai menyadari bahwa kalimat yang akan diucapkannya dapat membongkar rahasianya bahwa dia suka nonton bokep. Wuahaha. Di sini gue belom sebel, malah kocak. Eeeh lama lama, dia sok stay cool dan sok bijak. Saat ditanya tentang sikap MUI, jawabannya, “Saya rasa kita ngga bisa menilai orang semudah itu. Latar belakang orang kan beda beda, dia latar belakangnya main film blue, tapi kan nggak berarti dia orangnya seperti di filmnya. Gue main sinetron, film jadi anak anak yang yah baik lah tapi kan background gue………. Nah orang kayak gini latar belakangnya, tapi kan belum tentu kayak gitu dia sebenernya”, hyaa sok bijak, tinggal bilang aja lo suka nonton film begitu. Hahaha, gue nggak tau deh lebay banget sih kayaknya tapi sebel liat mukanya sok mo jaga image.

::KETIGA::
MUI please, NU please, orang muslim radikal please. Gue tau film Menculik Miyabi ini bukanlah film yang bagus, qualified atau bahkan mendidik (mungkin). Tapi kenapa sikap mereka semua harus sebegitunya sih? Karena ini Miyabi atau benar benar karena untuk menjaga moral bangsa. Hellooooo, kalau emang demi moral bangsa kenapa Paku Kuntilanak, Hantu Datang Bulan, Pocong Dewi persik, terus yang terakhir Suster Keramas (yang juga mengambil artis bokep lain dari Jepang) nggak dicekal dan disikapi sesegera film ini? Islam itu nggak frontal kayak gitu yang gue tau, nggak kasar dan terbuka sama orang lain. Kalo emang demi moral bangsa, sekalian aja dibuat peraturannya tentang film yang nggak diperbolehkan. Bener2 jangan lolosin film yang kayak gitu, yang tegas! Akhirnya film yang lebih parah malah lolos kan setelah Maria Ozawa dilarang dateng beberapa bulan yang lalu.

Pada akhirnya, kalau menurut gue dunia ini makin aneh. Selalu ada alasan dibalik sebuah alasan dan ada lagi alasan dibaliknya dan ditambah motif motif terselubung dari itu. See you later, goodbye for now! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar