Laman

Rabu, 05 Mei 2010

call it just exam (supaya tidak seram)

Kurang lebih sekitar seminggu yang lalu hasil Ujian Nasional bagi siswa siswi SMA atau sederajat diumumkan. Bukan merasa tidak peduli atau tidak takut, tapi gue sama sekali nggak merasa was was atau deg degan yang sampai membuat gue nggak bisa tidur. Jujur, gue sangat santai dan bahkan gue selalu berusaha ‘mengetuk’ hati dan pikiran gue, setidaknya lo bukan orang yang akan sedapat itu menjadi kuat kalaupun akhirnya lo nggak lulus. Jadi please, be aware, it is gonna be tomorrow. Kira kira kayak gitu pikiran gue sampai malam Senin, sehari sebelum pengumuman hasil UN. Karena meski nggak percaya mitos, kebetulan kebetulan aneh semacam saat gue merasa sangat tenang, justru sesuatu yang buruk kejadian. Tapi saat gue bener-bener ketakutan malah baik baik aja. (ah shit, sms bego masuk! Besok mesti ke sekolah syuting film angkatan. Dadakan gitu, fak abis mana gue ada acara lagi).

Lewat sudah, belum sampe sekolah juga sejuta orang udah ngasih kabar ke gue “GUE LULUS”. Tapi di sini gue baru mulai ketakutan, dan nggak berani percaya sama sekali sebelum gue melihat dengan mata gue sendiri dan mendengar dengan telinga gue agak budek ini sendiri! *pede amat yah sejuta orang ngabarin gue, enggak sih sebenernya beberapa orang aja hahaha*. Dreng dreng, berangkat sama bokap nyokap, beli koran di terminal, Ya! Nama saya ada deretan sekolah pertama, kelas ke tujuh, peserta urutan ke berapa ya? Banyaklah. SABILUL MAARIFAH KARMIDI dan tidak salah sebut ;) begitu sampai sekolah, yeyeye benar ternyata I have done this senior high school! Ada foto muka jelek saya, difotoin Shita. Yah intinya yang mau dipamerin adalah surat tanda lulusnya.

Tapi begitu tau tentang kabar kelulusan sekolah gue secara keseluruhan, I’m very sorry to hear that. Sama sekali bukan yang gue harapkan :( ada dua orang yang mesti ikut putaran kedua. Meskipun bukan teman dekat gue, tapi ketawa gue yang pengennya lepas jadi terasa ada yang nyangkut. Sekolah gue belum semuanya tersenyum karena lulus atau menangis karena terlalu bahagia. Mau nyambung ngomongin Ujian Nasional secara global, tapi nanti. See you later dulu :) goodbye for now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar